Minggu, 29 September 2013

Cara Menentukan Jenis Kelamin Anak



1.        Karakteristik kromosom X dan kromosom Y
Seorang pria/laki-laki mempunyai dua jenis kromosom pada sel sperma yaitu kromosom X dan kromosom Y (selanjutnya terkenal dengan nama kromosom XY), sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX (keduanya kromosom X).
Kromosom X mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Bentuk lebih besar
- Gerakan lebih lambat
- Mempunyai umur lebih dari 72 jam (3 hari)
- Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH asam
Kromosom Y mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Bentuk lebih kecil
- Gerakan lebih cepat
- Mempunyai umur paling lama 48 jam (2 hari)
- Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH basa

2.        Cara mententukan jenis kelamin anak yang diinginkan
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang membangunnya. Bayi akan memperoleh satu kromosom dari ayah dan satu kromosom lagi dari ibunya. Bila bayi mendapatkan kromosom Y dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XY yang menentukan jenis kelamin bayi laki-laki/pria. Bila ia mendapatkan kromosom X dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XX yang menentukan jenis kelamin bayi perempuan/wanita. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada ilustrasi sebagai berikut :
Kromosom pada Istri/Perempuan/Wanita (X1X2)
Kromosom pada Suami/Pria/Laki-Laki (X3Y4)
Himpunan kemungkinan pasangan yang muncul adalah
- X1X3 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan/Wanita
- X1Y4 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki/Pria
- X1X2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah X3) : Bayi Perempuan/Wanita
- X1Y2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah Y4) : Bayi Laki-laki/Pria
Dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki/pria adalah 50% dan kemungkinan untuk mendapatkan bayi perempuan/wanita juga sebesar 50%. Dengan mengetahui karakteristik kromosom X dan karakteristik kromosom Y, maka kita dapat mempertinggi memilih jenis kelamin bayi dengan cara mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi laki-laki (bila yang diinginkan bayi laki-laki) atau mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi perempuan (bila yang diinginkan bayi perempuan). Ada banyak teori yang mengajarkan bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi, namun pada kesempatan ini kami akan menjelaskan cara yang paling sederhana dengan memanfaatkan karakteristik sel spermatozoa dengan kromosom X dan sel spermatozoa dengan kromosom Y.
Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki / Pria (Kromosom XY)
Untuk mendapatkan/memilih jenis kelamin bayi laki-laki, anda harus banyak memakan menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina yang lebih basa sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama. Mengenai puasa berhubungan intim/hubungan seksual, disebutkan bahwa suami harus berpuasa melakukan hubungan seks selama minimal 5 hari sebelum masa subur wanita/istri.  Ini dimaksudkan agar tidak ada lagi sel sperma dengan kromosom X yang bertahan di vagina/rahim istri. Puasa ini juga dimaksudkan untuk mempertinggi kesuburan pria (kualitas sperma). Hubungan seksual sebaiknya dilakukan pada saat masa subur (12 jam sebelum ovulasi terjadi atau 12 jam setelah ovulasi terjadi). Ini dimaksudkan agar sel spermatozoa dengan kromosom Y yang berukuran lebih kecil dan gerakannya lebih cepat dapat segera membuahi sel telur sebelum sel spermatozoa dengan kromosom X yang bentuknya lebih besar dan gerakannya lebih lambat dapat mencapai rahim dan sama-sama berpeluang untuk membuahi sel telur.  Apabila dimungkinkan, istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu sebelum suami ejakulasi. Hal ini didasari dengan adanya penelitian bahwa pada saat orgasme istri akan mengeluarkan cairan yang bersifat basa/alkali sehingga akan mengurangi kadar pH dan Vagina menjadi lebih basa (suasana basa disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom Y).
Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi Perempuan/Wanita(Kromosom XX)
Berlawanan dengan metoda diatas sekarang kita dapat mengetahui bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y akan mati karena tidak tahan dengan suasana pH tersebut.  Karena sel sperma dengan kromosom Y mempunyai umur lebih pendek dibandingkan dengan kromosom X, dengan hubungan seksual yang teratur sebetulnya sudah meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi perempuan/wanita. Namun untuk lebih pastinya anda dapat memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara melakukan puasa hubungan seksual pada saat masa subur.  Hubungan seksual sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum masa subur dengan maksud pada selang waktu 2-3 hari tersebut sel sperma dengan kromosom Y akan mati sebelum ovulasi terjadi. Dengan demikian sel spermatozoa dengan kromosom X yang masih terdapat di rahim mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk membuahi sel telur pada saat terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) sel spermatozoa dengan kromosom X sudah siap untuk membuahi sel telur.  Berlawanan dengan cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki, untuk mendapatkan/memilih jenis kelamin perempuan, istri tidak perlu mengalami orgasme sehingga pH vagina tetap dalam pH asam (suasana yang disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom X).
Teori ini memang sangat sederhana dan menurut penelitian, keakuratannya sangat tergantung dengan kemampuan untuk membaca kapan masa subur itu terjadi. Kita juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini.


Metode Shettles
Metode yang dicetuskan oleh dr. Shettles ini dilakukan dengan cara melakukan hubungan seksual pada hari tertentu di siklus menstruasi. Metode ini berdasarkan teori bahwa sperma Y bergerak lebih cepat tetapi tidak dapat hidup lebih lama dibandingkan dengan sperma X, sehingga bila misalnya yang diinginkan adalah anak laki-laki maka hubungan seksual sebaiknya dilakukan pada waktu yang sedekat mungkin dengan saat ovulasi dan bila yang diinginkan adalah anak perempuan maka hubungan seksual sebaiknya dilakukan 2-4 hari sebelum terjadinya ovulasi. Efektifitas dari metode ini diklaim sampai 75 %, walaupun hal tersebut diragukan oleh ilmuwan lain. Yang perlu diingat adalah kemungkinan untuk mendapatkan bayi dengan jenis kelamin yang diinginkan adalah kurang lebih sama sebesar 50 %.
Hal yang mempengaruhi jenis kelamin anak laki-laki atau perempuan 
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi berdasarkan teori dari dr. Shettles :
  1. Waktu hubungan seksual dikaitkan dengan waktu ovulasi
Faktor yang sangat mempengaruhi jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan nanti adalah waktu dilakukannya hubungan seksual dengan siklus menstruasi. Semakin dekat waktu antara hubungan seksual yang dilakukan dengan waktu ovulasi, maka kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki akan semakin besar, hal ini karena sperma Y bergerak lebih cepat dan akan sampai terlebih dahulu ke sel telur. Kemudian jika hubungan seksual dilakukan 3 hari sebelum terjadinya ovulasi, maka kemungkinan untuk mendapatkan anak perempuan akan lebih besar karena sperma Y yang lebih lemah cenderung untuk mati lebih cepat sehingga jumlah sperma X yang lebih kuat akan lebih banyak pada saat sel telur nanti akhirnya dilepaskan (ovulasi).
  1. pH dari liang vagina
Kondisi pH dari liang vagina wanita juga dapat menentukan jenis kelamin anak yang akan didapat kelak. Semakin asam pH dari vagina maka kemungkinan untuk mendapatkan anak perempuan akan semakin besar, hal ini karena kondisi asam tersebut akan mematikan sperma yang lebih lemah dahulu (sperma Y) sehingga jumlah sperma yang lebih kuat (sperma X) akan lebih banyak. Sebailiknya juga demikian, apabila kondisi vagina lebih bersifat basa (alkali), maka kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki akan semakin besar. Walaupun demikian ada juga beberapa wanita yang memang mempunyai pH vagina cenderung asam sehingga lebih sulit untuk mendapatkan anak laki-laki.
  1. Orgasme pada wanita
Orgasme pada wanita ternyata juga dapat mempengaruhi menurut dr. Shettles, hal ini karena pada saat wanita mengalami orgasme maka tubuh akan mengeluarkan suatu zat yang bersifat basa (alkali) yang cenderung untuk menghasilkan anak laki-laki.