Jumat, 03 Mei 2013

Bagaimana menghadapi Gejolak Pubertas ? - Part 1-



Ternyata, hampir semua anak akan mengalami turbulensi yang mengubah sikapnya saat pubertas.
Bukan hanya anak yang butuh didampingi saat pubertas. Menurut Hana Yasmira, Msi., Parenting Communication Specialist, orangtua pun butuh panduan agar dapat memahami dan nyaman saat mendampingi anak.

Gejolak Pubertas

1.     Pubertas adalah masa dimana anak mencapai kematangan seksual. Berarti, tubuh anak perempuan mulai memproduksi hormon estrogen dan tubuh anak laki-laki mulai memproduksi hormon testosteron.

2.     Rata-rata anak laki-laki akan mengalaminya di umur 10-13 tahun dan anak perempuan di umur 9-13 tahun.

3.     Segera siapkan pendampingan saat anak mencapai umur 9 tahun. Jika terlambat, anak mungkin terlanjur menghadapi pubertas dengan rasa takut dan khawatir.

4.     Tak perlu malu membicarakan pubertas karena fase ini adalah perkembangan tubuh yang wajar. Anda justru harus mendorong anak untuk bertanya dan gunakan istilah yang benar terkait menstruasi, mimpi basah, seksualitas, dan alat reproduksi.

5.     Saat pubertas, bentuk tubuh anak laki-laki akan menjadi lebih kotak dengan panggul sempit. Daerah disekitar ketiak, dada, kemaluan, jenggot, dan wajah akan ditumbuhi bulu. Selain itu timbul jakun, suara membesar, dan otot menjadi lebih kuat. Testis pun akan memproduksi hormon testosteron dan sperma.

6.     Bentuk tubuh anak perempuan pun lebih membulat dengan panggul lebar. Tumbuh payudara, kulit menjadi halus, dan suara menjadi lembut. Bulu-bulu di ketiak dan seputar kemaluan akan tumbuh serta menarche (menstruasi pertama).

7.     Mimpi basah merupakan mekanisme alami tubuh laki-laki untuk mengeluarkan sperma yang sudah menumpuk secara berlebihan. Mimpi basah pertama menandai datangnya pubertas.

8.     Umumnya, menarche terjadi di umur 12-14 tahun, tetapi ada anak yang sudah mendapatkannya di awal usia 9 tahun atau usia 16-17 tahun. Jika sampai usia 18 tahun anak perempuan belum mendapatkan menarche, lakukan pemeriksaan medis.

9.     Perubahan hormon selama masa pubertas menyebabkan bau menyengat, terutama di daerah sekitar ketiak, telapak kaki, dan pangkal paha. Untuk menguranginya, biasakan anak mandi, mengganti baju, pakaian dalam, dan kaus kaki secara rutin.

10.     Saat pubertas, anak mungkin akan merasakan cinta pertama. Ia bisa saja lebih pendiam, susah tidur, kerap melamun, gemar menyendiri, tersenyum tanpa sebab, kehilangan nafsu makan, atau melakukan hal tidak biasa.

Bersambung.... 
silahkan baca di http://yennyrahmayeye.blogspot.com/2013/05/bagaimana-menghadapi-gejolak-pubertas.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar