Minggu, 28 April 2013

Biografi Liliane Bettencourt




Liliane Bettencourt (lahir 21 Oktober 1922) adalah orang terkaya di Perancis dan salah satu orang terkaya dunia menurut Forbes.
Liliane Bettencourt terlahir dengan nama Liliane Henriette Charlotte Schueller. Anak tunggal Eugene Schueller ini lahir di Paris, Prancis, pada 21 Oktober 1922. Sewaktu berumur lima tahun, ibunya yang bernama Louis Madeline Berthe Doncieux meninggal dunia, tepatnya pada 27 Oktober 1927. Sejak saat itu, Liliane hanya hidup berdua dengan ayahnya. Kematian ibunya membekas begitu dalam bagi Liliane. Dia pun menjadi pribadi yang tertutup. Apalagi, sang ayah terlalu ketat mengawasi Liliane. Tidak banyak informasi mengenai kehidupan masa kecil Liliane. Yang jelas, ayahnya seolah-olah sudah mendesain Liliane agar menjadi penerus kerajaan bisnis kosmetik L'Oreal.
Sedikit soal L'Oreal, sejarah perusahaan kosmetik ini dimulai ketika seorang ahli kimia muda bernama Eugene Schueller berhasil membuat formula pewarna rambut yang inovatif, yang ia namakan Aureole. Schueller lantas mendirikan perusahaan Societe Franncaise de Teentures Inoffensives pour Cheveux pada 1909. Perusahaan itu kemudian berganti nama menjadi L’Oreal. Era 1980-an, L'Oreal merupakan industri manufaktur paling besar di Prancis. Di masa inilah, Liliane mengambil langkah penting bagi pengembangan perusahaannya. Di 1984, L'Oreal membeli divisi kosmetik Warner Communications, yaitu Warner Cosmetics. Perusahaan kosmetik ini antara lain memegang merek Gloria Vanderbilt dan Ralph Lauren. Liliane bergabung di L'Oreal pada 1937 sebagai karyawan magang. Liliane harus merasakan berbagai jabatan, sebelum akhirnya menjadi pemimpin L'Oreal.
Pada 1957, ayah Liliane meninggal. Sebagai anak tunggal, otomatis Liliane langsung mewarisi seluruh harta dan perusahaan ayahnya.
Saat itu, L'Oreal sudah menjadi salah satu perusahaan kosmetik ternama di dunia. Sejak saat itu, Liliane menjadi pemegang saham utama di L'Oreal. Liliane menguasai 27,5% saham perusahaan ini. Sementara 26,4% aham lainnya dikuasai oleh Nestle sebanyak 46,1% dan sisanya dikuasai oleh publik. Liliane berusaha menambah kepemilikan saham.
Hingga akhirnya, dia menguasai 32% saham, Nestle 30%, dan sisanya adalah publik.
Meskipun, Liliane mendapatkan kekayaan dari warisan, dia memiliki kemampuan untuk mempertahankan bahkan mengembangkan perusahaannya. Maklum, keluarga Schueller masih menganut pola pikir keluarga bangsawan Eropa kuno. Liliane dibesarkan bagai perempuan dalam keluarga kerajaan. Dia harus mempelajari keterampilan negoisasi, kecerdasan politik, dan kecerdasan tata krama. Hal tersebut membantu Liliane mengembangkan bisnis yang didirikan oleh ayahnya. Terbukti, selama lebih dari lima dekade di bawah kepemimpinan Liliane, L'Oreal terus memperbesar pangsa pasarnya. L'Oreal juga berkembang dan menembus pasar global. Saat ini, produk L'Oreal tersebar di 130 negara, dengan total karyawan 63.000 orang. Padahal, awalnya L'Oreal hanya tersebar di 17 negara.
Saat ini, L'Oreal memiliki lima pusat penelitian dan pengembangan produk, dua di Prancis, serta satu di AS, Jepang, dan Cina. Kelima pusat penelitian itu didirikan untuk menciptakan inovasi terbaru dan produk yang berkualitas unggul. Selain itu, di bawah kepemimpinan Liliane, L'Oreal juga memperluas pangsa pasarnya. Caranya, L'Oreal melakukan beberapa aksi akuisisi strategis, termasuk dengan mengakuisisi waralaba toko kosmetik terkenal, Body Shop.
Liliane Bettencourt membuktikan bahwa dia memegang posisi puncak di L'Oreal bukan cuma karena dia anak pendiri perusahaan kosmetik tersebut. Liliane membuktikan bahwa dirinya memang mampu dan pantas menjadi petinggi di L'Oreal. Terbukti, di bawah kepemimpinannya, pemasaran L'Oreal berkembang ke seluruh dunia. Kini, L'Oreal menguasai 49% pangsa pasar kosmetik Eropa, serta menguasai 23% pangsa pasar kosmetik di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Selain melebarkan penjualan, Liliane juga terus mengembangkan produk L'Oreal. L'Oreal memiliki beberapa jenis produk, seperti produk perawatan kulit, perawatan rambut, pewarna rambut, make-up dan produk styling. Bahkan L'Oreal juga merambah produk parfum dan produk perawatan kulit (dermatologi).
Liliane tidak hanya berinovasi di produk. Dia juga berinovasi di bidang pemasaran dan distribusi. Untuk mereka yang gemar berbelanja di pasar swalayan, L'Oreal menyediakan produk bermerek Garnier dan Gemey. Sedangkan mereka yang lebih senang membeli kosmetik di apotek, bisa membeli Vichy.
Liliane memang sukses membawa L'Oreal ke puncak keberhasilan. Liliane berbagi rahasia bahwa strategi kesuksesan L'Oreal simpel saja. Pertama, dia menegaskan L'Oreal selalu berkomitmen penuh pada penelitian dan pengembangan produk baru.
Kedua, L'Oreal selalu mengedepankan inovasi dan kualitas. Ketiga, L'Oreal hanya menciptakan produk-produk yang orisinal. Keempat, Liliane menekankan perusahaan menghargai karyawan dan memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik.
Di luar urusan bisnis, Liliane mendirikan Bettencourt Schueller
Foundation pada 22 Desember 1987. Liliane mendirikan yayasan ini untuk mengenang ayahnya. Yayasan tersebut memiliki misi menggalang dukungan dan mengembangkan proyek-proyek di bidang kesehatan, budaya dan kemanusiaan, baik di Prancis maupun di negara-negara berkembang. Liliane dan keluarganya mendanai sendiri seluruh kegiatan yayasan tersebut. Pemerintah Prancis pun memberikan penghargaan prestisius bagi Liliane lantaran kiprahnya di yayasan tersebut. Yayasan ini mengalokasikan 60% dari anggarannya untuk mendukung penelitian kesehatan. Salah satu fokus dukungannya adalah membantu pengembangan obat anti HIV dan AIDS. Yayasan ini juga rajin memberikan penghargaan bagi orang yang berjasa di bidang kesehatan. Nama penghargaan itu adalah The Liliane Bettencourt Life Sciences Award. Penghargaan tersebut diberikan kepada peneliti kesehatan asal Eropa berusia minimal 45 tahun. Si peneliti juga harus dikenal di bidangnya dan penelitiannya bermanfaat bagi masyarakat.
Bettencourt Schueller Foundation juga memberikan The Young Researches Award untuk ilmuwan muda yang memiliki kontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan. Ada 14 kategori penerima penghargaan ini.
Dalam bidang kebudayaan, yayasan ini pun mendukung artis ataupun perajin berbakat dan telah menghasilkan karya fenomenal. Lantaran Liliane menyukai musik paduan suara, Bettencourt Schueller Foundation juga memberi penghargaan tahunan untuk paduan suara terbaik.
Di bidang pendidikan dan sosial, Bettencourt Schueller Foundation juga membantu program-program pengentasan buta huruf dan buta aksara di kalangan anak-anak. Selain itu, yayasannya ikut pula membantu penyediaan rumah murah bagi para tunawisma.
Semenjak tahun 2000, yayasan milik Liliane memberikan penghargaan bagi para perempuan yang berkecimpung dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Tahun 2005, dengan menggandeng UNESCO, yayasan milik Liliane memberikan penghargaan bernama UNESCOL'Oreal Fellowships International, bagi 15 perempuan peneliti dari seluruh dunia. Sudah tak terhitung jumlah penghargaan yang diberikan Bettencourt Schueller Foundation sejak yayasan ini berdiri pada 1987. Aktivitas Liliane dalam membantu penelitian kesehatan, rupanya mendorong Pemerintah Prancis memberikan penghargaan kepadanya.
Pada 31 Desember 2001, Liliane memperoleh penghargaan Legion of Honor. Ini adalah penghargaan nasional tertinggi di Prancis. Penghargaan ini diberikan pertama kali oleh Napoleon Bonaparte, untuk warga sipil atau militer yang berjasa besar pada negara. Liliane mendapatkan penghargaan ini lantaran dianggap berjasa di bidang pengembangan kesehatan.
Berdasarkan data Forbes tahun 2012 Liliane menempati posisi ke-21 dalam daftar orang terkaya di dunia dan tahun 2013 menempati posisi ke-9. Jumlah kekayaan Liliane mencapai US$ 13,4 miliar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari perusahaan warisanayahnya, yaitu L'Oreal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar